Hasil Budidaya Lobster Air Tawar Lapas Banyuwangi Kembali Diminati Masyarakat

    Hasil Budidaya Lobster Air Tawar Lapas Banyuwangi Kembali Diminati Masyarakat
    WBP Lapas Banyuwangi panen lobster air tawar

    Banyuwangi - Upaya pembinaan oleh Lapas Banyuwangi untuk meningkatkan kualitas Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) terus dilakukan, bahkan di lahan yang terbatas pun bisa dimanfaatkan untuk melakukan pembinaan. Lapas Banyuwangi melakukan panen lobster air tawar di area brandgang barat. Panen tersebut dihadiri langsung oleh Kalapas Banyuwangi yang didampingi Kasi Admin Kamtib dan Staf, Senin (20/12/2021).

    Wahyu mengungkapkan penggunaan lahan brandgang tersebut agar tidak terkesan kosong dan tidak terawat, serta untuk memberikan pembinaan kepada WBP Lapas Banyuwangi. "Kami arahkan beberapa WBP untuk menjalani pembinaan budidaya lobster air tawar, karena dari segi perawatan tidak terlalu sulit dan cukup memadai menggunakan kolam yang tersedia, " ujarnya.

    Meskipun dibudidayakan di area yang terbatas, kata Wahyu, namun hasil panen yang didapatkan terbilang memuaskan. Pasalnya, hasil budidaya yang dilakukan di area brandgang tersebut mampu menarik minat masyarakat. "Beberapa hari yang lalu lobster air tawar kami di beli oleh saudara Andre yang merupakan petani lobster air tawar asal Desa Pekulo Srono sebanyak 400 ekor dengan ukuran 2 inchi dan kali ini lobster air tawar kami dibeli oleh saudara Dodik asal Bali sebanyak 560 ekor dengan ukuran 2, 5 inchi yang tujuannya untuk di budidaya kembali serta untuk di teliti oleh dinas perikanan Bali, " imbuhnya.

    Wahyu menambahkan, pembinaan kepada WBP Lapas Banyuwangi terus digencarkan agar mereka memiliki keterampilan yang mungkin bisa bermanfaat ketika nanti mereka sudah dinyatakan bebas dan kembali berbaur dengan masyarakat. Menurutnya, ini adalah tugas kami untuk memberikan pembinaan kepada para pelanggar hukum, agar mereka bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

    "Selain budidaya lobster air tawar di area brandgang, kami juga melakukan budidaya lele, nila, gurame, hingga patin, dan yang terbaru kita saat ini sedang mencoba budidaya ikan koi. Alhamdulillah budidaya yang kami lakukan berhasil dan menghasilkan puluhan ribu bibit ikan koi dari indukan koi yg kami pijahkan, " paparnya.

    Para WBP yang mengikuti pembinaan di bidang budidaya perikanan tersebut, lanjut Wahyu, tidak hanya mendapatkan ilmu saja, namun mereka juga mendapatkan premi dari kegiatan yang mereka lakukan. Boniran yang merupakan salah satu WBP dengan perkara pencurian mengaku bersyukur dengan kegiatan pembinaan yang ia ikuti. 

    "Alhamdulillah saya bisa mendapatkan ilmu terkait budidaya ikan lobster air tawar ini. Dari hasil pembinaan yang saya ikuti, setiap panen atau ada penjualan saya mendapatkan premi, lumayan bisa untuk jajan selama di Lapas, " ucap Boniran yang mendapat kepercayaan untuk merawat lobster air tawar bersama 4 rekan WBP lainnya.

    Selain pembinaan di bidang perikanan, terdapat beberapa pembinaan lain yang dilakukan oleh Lapas Banyuwangi. Mulai dari kerajinan tangan, meubelair, pertanian, peternakan, cucian motor dan mobil hingga pembinaan kerohanian. "Kami akan terus berupaya memberikan pembinaan yang merata kepada seluruh WBP di Lapas Banyuwangi, tentunya dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas mereka, " pungkas Wahyu. (Humas Lapas Banyuwangi/HR)

    Banyuwangi Jawa Timur
    Densus 86

    Densus 86

    Artikel Sebelumnya

    Jelang Nataru, Kapolresta Banyuwangi Serahkan...

    Artikel Berikutnya

    Bareng Startup Aruna Pemkab Banyuwangi Kolaborasi...

    Komentar

    Berita terkait